Bahtera Nuh Ditemukan di Turki
Bahtera (kapal) Nuh
telah lama menjadi kontroversi di dunia arkeologi. Sejarah mencatat
bahwa Nuh diperintahkan Tuhan untuk membuat sebuah bahtera karena Tuhan
berniat menurunkan hujan maha lebat ke bumi. Alkitab mengisahkan bahwa
Nuh mentaati perintah tersebut dan tepat pada waktu yang telah
ditentukan Tuhan, maka turunlah hujan yang sangat lebat ke muka bumi dan
menenggelamkan semua makhluk hidup yang ada. Nuh beserta keluarganya
dan binatang-binatang yang diselamatkannya kemudian mengapung bersama
bahtera tersebut. Alkitab kemudian menceritakan bahwa bahtera tersebut
kandas di puncak gunung Ararat.
Tahun 1959. Seorang pilot Turkey Airforce bernama Ilham Durupinan, anggota pasukan NATO, melakukan pemotretan udara di gunung Ararat. Dan hasil pemotretan tersebut adalah ditemukannya "benda asing" di dekat puncak gunung Ararat.
Karena penasaran, petinggi NATO memerintahakan Dr. Arthur Brande, ahli
fotografi dari Ohio University untuk memeriksa hasil pemotretan itu.
setelah diteliti dengan seksama, ia menyatakan bahwa "benda asing
tersebut adalah sebuah perahu. Dan diduga formasi perahu itu adalah bahtera Nabi Nuh yang telah lama dicari - cari.
Sempat juga berita ini diterbitkan oleh Majalah Life, Australian Fix Magazine dan
American Life Magazine pada tanggal 5 September 1960.
Tahun 1990. Ron Wyat dan Dr. David Fasold melakukan penelitian dengan
menggunakan peralatan canggih. Seperti metal detector dan geo radar.
Hasil penelitian terhadap formasi perahu itu adalah ditemukannya empat
batu berlubang masing - masin mamiliki berat 10 ton yang diduga senagai
pemberat perahu agar tidak oleng karena angin.
Hasil
penelitian dengan metal detector adalah batuan formasi perahu itu adalah batuan
yang kayu yang sudah menjadi fosil. Sedangkan hasil penelitian dengan geo radar
adalah di bawah formasi tersebut ditemukan ruangan yang diduga adalah kamar -
kamar. Namun formasi tersebut hanya bisa ditemukan sepertiga nya saja. Diduga
pada waktu itu, bahtera itu terdampar di lumpur, dan sebagian dari bahtera itu
terbenam. Dan sekarang, karena ribuan tahun terbenam, semuanya berubah menjadi
karang.
Gene Collins bersama tim nya yang terdiri dari 12 orang ahli juga datang melakukan penelitian pada tahun 2000. Dr. Robert Balard juga tergabung dalam tim tersenut. Dia adalah orang yang telah sukses menemukan bangkai kapal Titanic, Istana Cleopatra, dan konon menemukan benua atlantis yang hilang.
Collins mengatakan bahwa fosil tersebut adalah bahtera Nabi Nuh. Karena tidak mungkin ada "benda asing" yang diduga perahu berada di ketinggian 15.500 kaki tanpa ada sebab.
Gene Collins bersama tim nya yang terdiri dari 12 orang ahli juga datang melakukan penelitian pada tahun 2000. Dr. Robert Balard juga tergabung dalam tim tersenut. Dia adalah orang yang telah sukses menemukan bangkai kapal Titanic, Istana Cleopatra, dan konon menemukan benua atlantis yang hilang.
Collins mengatakan bahwa fosil tersebut adalah bahtera Nabi Nuh. Karena tidak mungkin ada "benda asing" yang diduga perahu berada di ketinggian 15.500 kaki tanpa ada sebab.
Dari hasil uji karbon, hasilnya ternyata lokasi itu mengandung 4,95 %
karbon. Dan pada beberapa lokasi terdapat kandingan besi yang cukup
banyak dari segi tingginya kandunagn karbon. Hal ini berarti, kandunga
karbon itu berasal sari kayu yang sudah membatu. Padahal kandungan
karbon di lokasi lain hanya 1,88 % saja diperoleh dari kandungan tanah
biasa.
Harold Cofins, ahli geologi sekaligus juru bicara tim tersebut mengatakan, bahwa perahu itu terbuat dari kayu "Sigilata" yang telah diawetkan dengan sejenis ter. Kayu jenis ini adalah spesies kayu raksasa yang sudah punah.
Terntang kebenaran banjirnya sendiri, Dr. Balard mengatakan bahwa dari bukti - bukti yang ada di ketinggian itu, banjir besar pernah melanda bumi 10.000 tahun yang lalu. Dan air sempat mencapai ketinggian 15.000 kaki.
Harold Cofins, ahli geologi sekaligus juru bicara tim tersebut mengatakan, bahwa perahu itu terbuat dari kayu "Sigilata" yang telah diawetkan dengan sejenis ter. Kayu jenis ini adalah spesies kayu raksasa yang sudah punah.
Terntang kebenaran banjirnya sendiri, Dr. Balard mengatakan bahwa dari bukti - bukti yang ada di ketinggian itu, banjir besar pernah melanda bumi 10.000 tahun yang lalu. Dan air sempat mencapai ketinggian 15.000 kaki.
Fakta - Fakta yang menguatkan dugaan keberadaan Bahtera Nabi Nuh di Gunung Ararat
1. Hal ini dalam bentuk sebuah perahu, dengan busur dan bulat runcing buritan.
2. Panjang persis seperti yang tercantum dalam Alkitab deskripsi, 515 kaki atau 300 hasta
Mesir. (Ibrani hasta Mesir tidak akan diketahui Musa yang belajar di Mesir kemudian menulis kitab Kejadian.
3. Ini didasarkan pada sebuah gunung di Turki Timur, yang cocok dengan rekening Alkitab,
"The tabut beristirahat... Atas pegunungan Ararat" Kejadian 8:4. (Ararat menjadi nama negara kuno Urartu yang menutupi wilayah ini.)
1. Hal ini dalam bentuk sebuah perahu, dengan busur dan bulat runcing buritan.
2. Panjang persis seperti yang tercantum dalam Alkitab deskripsi, 515 kaki atau 300 hasta
Mesir. (Ibrani hasta Mesir tidak akan diketahui Musa yang belajar di Mesir kemudian menulis kitab Kejadian.
3. Ini didasarkan pada sebuah gunung di Turki Timur, yang cocok dengan rekening Alkitab,
"The tabut beristirahat... Atas pegunungan Ararat" Kejadian 8:4. (Ararat menjadi nama negara kuno Urartu yang menutupi wilayah ini.)
4. Berisi membatu kayu, sebagaimana dibuktikan dengan analisis laboratorium.
5. Mengandung teknologi tinggi
paduan logam alat kelengkapan, sebagaimana dibuktikan
dengan analisis
laboratorium terpisah dibayar oleh Ron Wyatt, kemudian dilakukan
kemudian oleh Kevin Fisher situs web ini. Aluminium logam dan logam
titanium
ditemukan dalam peralatan yang logam BUATAN MANUSIA.
6. Tulang rusuk kayu vertikal di
sisi-sisinya, kerangka bangunan terdiri dari sebuah perahu.
Reguler
pola-pola horizontal dan vertikal dukungan dek tiang juga terlihat di
geladak
bahtera.
7. Pendudukan desa kuno di situs bahtera
di ketinggian 6.500 ft pencocokan Flavius
Josephus 'pernyataan "Ini
tetap akan ditampilkan di sana oleh penduduk untuk hari ini." 8. Dr Bill Shea, arkeolog menemukan
pecahan keramik kuno dalam jarak 20 meter dari
bahtera yang memiliki
ukiran di atasnya yang menggambarkan seekor burung, ikan, dan
seorang
pria dengan palu mengenakan penutup kepala yang memiliki nama "Nuh" di
atasnya. Pada zaman dahulu barang-barang ini diciptakan oleh penduduk
setempat di
desa untuk dijual kepada pengunjung dari dalam bahtera.
Bahtera atraksi turis di zaman
dahulu dan hari ini.
9. Diakui oleh Pemerintah Turki sebagai
Bahtera Nuh Taman Nasional dan National
Treasure. Pemberitahuan resmi
penemuannya muncul di surat kabar Turki terbesar pada
tahun 1987.
10.Bangunan untuk menampung pengunjung
dibangun oleh pemerintah untuk
mengakomodasi wisatawan, ditegaskan,
situs ini sangat penting.
11.Jangkar besar batu-batu itu ditemukan
di dekat tabut dan di desa Kazan, 15 mil jauhnya,
yang tergantung dari
belakang tabut untuk menenangkan yang naik.
12.Terletak pada tabut Cesnakidag (atau Cudi Dagi) Mountain, yang diterjemahkan sebagai
"Doomsday" Mountain.
13.Dr Saleh Bayraktutan dari
Universitas Ataturk menyatakan, "Ini adalah struktur buatan,
dan untuk
yakin itu Noah's Ark" Common Sense
14.Radar scan menunjukkan pola
yang teratur di dalam bahtera kayu formasi,
mengungkapkan keels,
keelsons, gunnels, bulkheads, ruang binatang, sistem jalan,
pintu di
kanan depan, dua tong besar di depan 14 'x 24', dan daerah pusat terbuka
untuk
aliran udara ke semua tiga tingkatan.
0 comments:
Post a Comment