A.
 Largest Population: (1) Cina 1,31 milyar penduduk, (2) India 1,08 
milyar, (3) Amerika Serikat 297 juta, (4) Indonesia 222 juta, (5) Brazil
 180 juta, (6) Pakistan 157 juta…(9) Jepang 128 juta, (13) Vietnam 82 
juta, (14) Filipina 81 juta, (19) Thailand 63,5 juta.
Bandingkan
 dengan data tahun 1950: (1) Cina 555 juta penduduk, (2) India 358 juta,
 (3) Amerika Serikat 158 juta, (4) Rusia 103 juta, (5) Jepang 84 juta, 
(6) Indonesia 80 juta.
Estimasi
 majalah Economist untuk tahun 2050 (dengan tingkat pertumbuhan penduduk
 seperti saat ini): (1) India akan memiliki 1,5 milyar penduduk, (2) 
Cina 1,32 milyar (3) Amerika Serikat 395 juta (4) Pakistan 304 juta (5) 
Indonesia 284 juta.
B.
 Most Male Population (negara dengan jumlah pria per 100 wanita 
terbanyak): (1) Uni Emirat Arab 214 pria per 100 wanita, (2) Qatar 206, 
(3) Kuwait 150, (4) Bahrain 132, (5) Oman 128, (6) Arab Saudi 117.
C.
 Most Female Population (negara dengan jumlah pria per 100 wanita 
tersedikit): (1) Latvia 84 pria per 100 wanita, (2) Estonia 85 (3) 
Ukraine 85 (4) Armenia 87 (5) Lesotho 87 (6) Lithuania 87 (7) Rusia 87.
D.
 Biggest Cities (berdasarkan jumlah penduduk tahun 2005): (1) Tokyo 35 
juta penduduk, (2) Mexico City 19 juta (3) New York 18,5 juta (4) Mumbai
 – India 18,3 juta (5) Sao Paolo-Brazil 18,3 juta (6) New Delhi 15,3 
juta (7) Kolkata – India 14 juta (8) Buenos Aires-Argentina 13,3 juta 
(9) Jakarta 13,2 juta (10) Shanghai 12,7 juta…(19) Manila 10,7 juta.
E.
 Kota dengan Highest Quality of Life (index New York = 100, November 
2005): (1) Zurich – Switzerland 108 (2) Geneva-Switzerland 108 (3) 
Vancouver – Canada 107,7 (4) Vienna – Austria 107,5 (5) Auckland – New 
Zealand 107,3.
F.
 Kota dengan Lowest Quality of Life (index New York =100, November 
2005): (1) Baghdad 14,5 (2) Brazzavile – Congo-Braz 30,3 (3) Bangui – 
Republik Afrika Tengah 30,6 (4) Khartoum – Sudan 31,7…(31) Yangon – 
Myanmar (39) Tehran – Iran
Untuk E dan F, indeks didasarkan pada 39 faktor mulai dari fasilitas rekreasi hingga stabilitas politik.
G.
 Biggest Economies* (berdasarkan Gross Domestik Produk – GDP): (1) 
Amerika Serikat 11,7 trilyun dolar (2) Jepang 4,6 trilyun dolar (3) 
Jerman 2,7 trilyun dolar (4) Inggris 2,1 trilyun dolar (5) Perancis 2 
trilyun dolar (6) Cina 1,9 trilyun dolar…(11) Korea Selatan 679 milyar 
dolar (13) Australia 637 milyar dolar (20) Taiwan 305 milyar dolar (23) 
Indonesia 257 milyar dolar (24) Arab Saudi 250 milyar dolar (41) 
Singapura 106,8 milyar dolar
• jangan lupa dibagi jumlah penduduk nantinya…he..he
Majalah
 Economist juga mempunyai cara penghitungan menarik untuk mengukur 
exchange rate mata uang sebuah negara terhadap dolar, untuk menilai 
apakah mata uang yang bersangkutan bisa dikategorikan sebagai 
under-valued currency atau over-valued currency. Indeks yang digunakan 
adalah harga sebuah hamburger Big Mac punya McDonald di negara 
bersangkutan lalu dikonversi ke dolar Amerika. Ini dia hasilnya:
H. Countries with the most under valued currencies (as of May 2006):
(1)
 Cina, dengan harga Bic Mac 1,3 dolar (2) Macau 1,39 dolar (3) Malaysia 
1,52 dolar (4) Argentina 1,55 dolar (5) Hong Kong 1,55 dolar (6) 
Thailand 60 baht=1,56 dolar (7) Indonesia 14,600 rupiah = 1,57 dolar (8)
 Filipina 85 peso=1,62 dolar
I.
 Countries with the most over-valued currencies (as of May 2006): (1) 
Norwegia dengan harga sebuah Bic Mac 7,05 dolar (2) Eslandia 6,37 dolar 
(3) Oman (!) 6,39 dolar (4) Switzerland 5,21 dolar (5) Denmark 4,77 
dolar.
J.
 Largest Bilateral and Multilateral Donor: (1) Amerika Serikat telah 
memberi bantuan luar negeri sebesar 19 trilyun dolar (2) Jepang 8,9 
trilyun dolar (3) Perancis 8,4 trilyun (4) Inggris 7,8 trilyun dolar (5)
 Jerman 7,5 trilyun dolar (6) Belanda 4,2 trilyun
K.
 Largest Recipients of bilateral and multilateral aid: (1) Irak 4,6 
trilyun dolar (2) Afghanistan 2,1 trilyun (3) Vietnam 1,8 trilyun (4) 
Etiopia 1,8 trilyun…(7) Cina 1,6 trilyun (11) Bangladesh 1,4 trilyun 
(13) Rusia 1,3 trilyun (29) Bosnia 671 milyar dolar (44) Israel 479 
milyar (45) Kamboja 478 milyar dolar (48) Filipina 463 milyar dolar (60)
 Malaysia 290 milyar dolar (68) Mongolia 262 milyar dolar
Ternyata,
 Indonesia tidak masuk dalam list 68 besar negara penerima bantuan 
asing, tidak seperti negara tetangga Vietnam, Filipina atau Malaysia 
misalnya. Artinya, mereka yang berteriak-teriak atas nama nasionalisme 
bahwa Indonesia terlalu bergantung pada bantuan asing mungkin sekarang 
harus mulai tutup mulut karena teriakan itu sama sekali tidak berdasar.
L.
 Ranking Negara berdasarkan Total Pengeluaran untuk Research & 
Design (R&D) (perhitungan berdasarkan persentase terhadap GDP): (1) 
Israel 4,3% (2) Swedia 4,2% (3) Finlandia 3,4% (4) Jepang 3,12% (5) 
Eslandia 3,10% (6) Korea Selatan 2,6% (7) Amerika Serikat 2,59% (8) 
Switzerland 2,57% …(15) Singapura 2.13% (23) Cina 1,31% (33) India 0,84%
 (37) Malaysia 0.69% (43) Venezuela 0,46% (44) Kolumbia 0,40% (45) 
Mexico 0,40%.
Dalam
 hal alokasi anggaran untuk riset, Indonesia sama sekali tidak muncul 
dalam list. Maka tidak perlu heran kalau kita banyak tertinggal di 
segala bidang. Karena tidak ada riset memadai, kita lebih banyak bekerja
 berdasarkan insting, daripada berdasarkan riset yang mengakumulasi dan 
memanfaatkan pengetahuan.
Berikutnya, soal bisnis, birokrasi dan korupsi mungkin bisa digambarkan dengan kategori berikut:
M.Number
 of days taken to register a new company: (1) Haiti 203 hari (2) Laos 
198 hari (3) Congo 155 hari (4) Mozambique 153 hari (5) Brazil 152 hari 
(6) Indonesia 151 hari (7) Angola 146 hari
sementara
 negara dengan birokrasi termudah untuk membuka perusahaan: (1) 
Australia 2 hari (2) Canada 2 hari (3) Denmark 5 hari (4) Amerika 
Serikat 5 hari (6) Singapura 6 hari…(12) Hong Kong 11 hari.
Tentu
 saja, lamanya proses birokrasi untuk mendaftarkan perusahaan adalah 
salah satu faktor penyebab tidak kompetitifnya sebuah negara dan 
enggannya investor menanamkan modal.
N.
 Business software piracy (persentase software yang dibajak, data tahun 
2004): (1) Vietnam 92% (2) Ukraina 91% (3) Cina 90% (4) Zimbabwe 90% (5)
 Indonesia 87% (6) Rusia 87%.
O. Ranking berdasar jumlah pemenang Hadiah Nobel periode 1901-2005
Nobel Perdamaian: (1) Amerika Serikat 17 orang (2) Inggris 11 orang (3) Perancis 9 orang (4) Swedia 5 orang (5) Belgia 4 orang.
Nobel Ekonomi: (1) Amerika Serikat 29 orang (2) Inggris 8 (3) Norwegia 2 orang (4) Swedia 2 orang (5) Perancis 1 orang
Nobel Sastra: (1) Perancis 14 orang (2) Amerika Serikat 12 orang (3) Inggris 10 orang (4) Jerman 7 orang (5) Swedia 6 orang
Nobel Kedokteran: (1) Amerika Serikat 49 orang (2) Inggris 21 orang (3) Jerman 14 orang (4) Swedia 7 orang (5) Perancis 6 orang
Nobel
 Fisika: (1) Amerika Serikat 47 orang (2) Inggris 19 orang (3) Jerman 18
 orang (4) Perancis 8 (5) Belanda 6 orang (6) Rusia 6 orang…(15) India 1
 orang
Nobel Kimia: (1) Amerika Serikat 41 orang (2) Inggris 22 orang (3) Jerman 14 orang (4) Perancis 7 orang (5) Switzerland 6 orang.
P.
 Negara dengan pengeluaran bidang kesehatan tertinggi (berdasarkan 
persentase terhadap GDP): (1) Amerika Serikat 15,2 persen (2) 
Switzerland 11,5% (3) Jerman 11.1% (4) Kamboja 10,9% (5) Eslandia 10,5%
Q.
 Negara dengan pengeluaran bidang kesehatan terendah (persentase 
terhadap GDP): (1) Kongo 2% (2) Pakistan 2,4% (3) Somalia 2,6% (4) Iraq 
2,7%…(8) Myanmar 2,8% (11) Indonesia 3,1% (29) Malaysia 3,8%.
Masih
 banyak data dari kiriman majalah The Economist ini. Misalnya ranking 
berdasarkan human development index, pemilikan televisi berwarna, jumlah
 surat kabar, presentase pemilik komputer dan pengguna internet dan 
sebagainya.